Malaysian Young Scientist Assembly 2011

Monday, April 28, 2008

Teori Embriologi Dalam Al-Quran

EMBRIOLOGI adalah salah satu cabang ilmu perubatan yg mengkaji perkembangan embrio (janin). Mengikut takrifan dictionary.com pula, embriologi merupakan ‘the science dealing with the formation, development, structure, and functional activities of embryos’.

Bidang kajian berkenaan kejadian manusia sering menjadi tumpuan kerana Al-Quran dapat menjelaskan proses tersebut dengan begitu terperinci hinggakan saintis dan ilmuan Barat berasa kagum dan takjub dengan mukjizat teragung umat Islam ini. Antaranya ialah Profesor Keith Moore yang pernah menjadi Dekan Fakulti Perubatan di Universiti Toronto, Kanada.

1) Manusia dicipta daripada ‘alaq (seperti lintah)

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.” Surah Al-‘Alaq:1-2


2) Manusia dicipta daripada setitik air mani yang terhasil di antara tulang belakang dan tulang rusuk

“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.” Surah At-Thaariq:5-7

3) Manusia dicipta daripada nutfah(cecair yang sedikit)

“Dia Telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” An-Nahl:4

“Kawannya (yang mukmin) Berkata kepadanya - sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes air mani, lalu dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna” Al-Kahfi:37

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” Al-Hajj:5

“Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” Al-Mukminun:13


“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari air mani, Kemudian dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.” Fathiir:11

“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari setitik air (mani), Maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!” Yasin : 77

“Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).”

Al-Mu’min:67


“Dari air mani, apabila dipancarkan.” An-Najm:46

“Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),”

Al Qiyamah : 37

“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur[1535] yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat.” Al-Insaan:2

[1535] Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.


“Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya[1557].”

A’basa:19

[1557] yang dimaksud dengan menentukannya ialah menentukan fase-fase kejadiannya, umurnya, rezkinya, dan nasibnya.

4) Manusia dicipta daripada sulalah(saripati air mani)

“Kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.”

As-Sajdah:8

5) Manusia dicipta daripada nutfatun amshaaj(cecair yang bercampur)


“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur[1535] yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat.” Al-Insan:2

[1535] Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.

6) Penentuan jantina

“Dan bahwasanya dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. Dari air mani, apabila dipancarkan.” An-Najm:45-46

“Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.” Al-Qiyaamah:37-39

7) Janin diselaputi tiga kegelapan

“Dia menciptakan kamu dari seorang diri Kemudian dia jadikan daripadanya isterinya dan dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[1306]. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” Az-Zumar:6

[1306] tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.

8) Peringkat-peringkat janin


“Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”

Mukminun:12-14

“Yang Telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, dia menyusun tubuhmu.” Al-Infithaar:7-8

9) Pertumbuhan janin;sebahagian sempurna dan sebahagian tidak sempurna


“Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].” Al-Hajj:5

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

10) Deria pendengaran dan penglihatan

“Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” As-Sajdah:9

“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur[1535] yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat.” Al-Insaan:2

[1535] Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.

“Dan dialah yang Telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. amat sedikitlah kamu bersyukur[1016]. Al -Mukminun:78

[1016] yang dimaksud dengan bersyukur di ayat Ini ialah menggunakan alat-alat tersebut untuk memperhatikan bukti-bukti kebesaran dan keesaan Tuhan, yang dapat membawa mereka beriman kepada Allah s.w.t. serta taat dan patuh kepada-Nya. kaum musyrikin memang tidak berbuat demikian.

Wardah Binti Abdul Rahman

Makmal Patologi Tumbuhan

Universiti Sains Malaysia

Saturday, April 26, 2008

Saintis dan Matlamat untuk agama

Dalam mengharungi dunia akademia sains hari ini, ramai mahasiswa Muslim mungkin kurang pengfokusan pembelajaran dan halatuju pembelajaran/kajian mereka. Pada saya, kita seharusnya mengatur satu matlamat utama dengan modus operandi yang pelbagai dalam menghasilkan satu kesatuan pemikiran dikalangan saintis Islam yang berkesedaran.

Berikut adalah beberapa saranan yang boleh digunapakai dan diaplikasikan bagi meningkatkan semula martabat serta aktiviti sains di dunia Islam :

-Ilm Ilmu pengetahuan dasar (basic sciences) dan ilmu penerapan (applied sciences) wajib malah harus dipelajari oleh umat islam walau di manapun kita berada. Umat Islam harus sedar bahawa ilmu-ilmu tersebut adalah dasar bagi perkembangan teknologi yang berlaku di dunia pada masa dahulu, kini dan akan datang.

-U,, Pengkaji Islam dari pelbagai bangsa harus bersatu-padu bagi menghasilkan badan yang memakmurkan sains Islam hingga peringkat antarabangsa. Pada masa yang sama, masyarakat yang berilmiah dapat diwujudkan.

-An Anggaran belanjawan negara-negara Muslim untuk peningkatan dan pengembangan sains mestilah diperbesarkan seminimum 2% dari KDNK negara masing-masing.

- U Umat Islam dari pelbagai negara sedaya mungkin berusaha untuk membuat yayasan dan institusi ilmiah bagi mengumpul dan menggali sumber dana bagi pengembangan sains dan pendidikan.

-Me Memperluaskan konteks dan pertukaran pemikiran antara mahasiswa dan masyarakat ilmiah dalam negeri dengan masyarakat ilmiah antarabangsa melalui kunjungan dua arah, persidangan-persidangan dan simposium-simposium sains antarabangsa.

-KajKajian-kajian ilmu terapan yang relevan dengan masalah pembangunan dan keruntuhan negara Islam perlu ditaja oleh yayasan sains Islam.


Sains adalah Islam…..dalam Islam ada Sains….

Wardah Abdul Rahman

USM

API dan perjuangan bersama saintis Islam


Di sini ingin saya jelaskan tentang tujuan/matlamat blog ini diwujudkan. Saya merupakan salah seorang ahli API (Angkatan Pemuda-Pemudi Islam) yang bernaung di bawah Persatuan Ulama’ Pulau Pinang.


API ditakrifkan sebagai sekumpulan pemuda yang giat membangunkan diri dalam memenuhi keperluan untuk kembali kepada Islam yang sebenar dan ahli API kebanyakannya terlibat atau sedang bekerja dengan badan-badan bukan kerajaan seperti Sahabat Alam Malaysia(SAM), Persatuan Pengguna Pulau Pinang(CAP), Persatuan Ulama’ Pulau Pinang (PUMPP) dan Skuad Penyelamat Aqidah(SPAQ).


Bidang Saintis Islam merupakan salah satu usrah/biro yang yang terdapat di dalam API. Secara umumnya, usrah Saintis Islam bukanlah seperti halaqah usrah tetapi lebih kepada madrasah pemikiran (school of thought) yang dibuat melalui diskusi berkala dari semasa ke semasa.


Usrah/biro Saintis Islam diwujudkan bagi memenuhi visi utama penubuhan API iaitu bagi menyediakan ruang pembangunan diri yang menyeluruh dalam pelbagai aspek keilmuan, kebajikan dan gerakan. Matlamat usrah Saintis Islam diadakan adalah untuk:

-Mengupayakan diri mahasiswa Islam yang berada dalam bidang sains khasnya agar cenderung untuk terlibat secara langsung.

-Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pemikiran saintifik Islam yang awalnya bermula dari umat Islam terdahulu.

-Meningkatkan semangat dan daya saing dalam diri saintis Islam untuk menaikkan semula martabat umat Islam bukan sahaja melalui kajian yang dilakukan tetapi kefahaman yang jelas tentang sumbangan mereka dalam dunia sains Islam.

Mekanisme perlaksanaan usrah/biro Saintis Islam adalah melalui beberapa cara berikut :

  • Menghasilkan artikel-artikel yang menjurus ke arah pemikiran yang analitikal terhadap isu-isu berkaitan dengan Islam dan sains.
  • Mempromosikan sumbangan tokoh ilmuan Muslim yang terlibat dalam pemikiran saintifik Islam mengikut bidang masing-maning.
  • Menghimpunkan maklumat-maklumat berkaitan dengan Saintis Islam di dalam satu blog yang boleh menjadi rujukan kepada individu/kumpulan yang berminat.
  • Menyediakan modul-modul yang bersesuaian dan boleh digunakan untuk bengkel Saintis Islam di peringkat sekolah mahupun universiti.
  • Memberi peluang kepada individu/kumpulan yang berminat untuk menyertai bengkel yang akan dianjurkan.
Wardah Abdul Rahman
Bukit Gambir

Thursday, April 24, 2008

Transaksi Ilmu Sains Islam ke Dunia Barat

Semasa menghadiri Bengkel Anti Sekular anjuran SPAQ Rabu yang lalu, Saudara Muhammad Nuruddin ada menceritakan bagaimana transaksi ilmu bermula dari dunia Islam yang gemilang ke dalam dunia barat yang mula bangkit dari lena yang panjang.

Dengan
Keilmuan dan galakan keilmuan oleh Khalifah abbasiyyah dan Andalus, ulama’ sains dan sosialogi Islam telah mengekstrak ssebegitu banyak pengetahuan dan penemuan berdasarkan Ayat-ayat Al quran dan perilaku Baginda SAW. Daripada konsep umum dalam dalil-dalil ini mendorong para ulama’ untuk mencari praktikalnya disamping menerima simbahan masuk ilmu-ilmu Greek melalui Sham (Syiria/Damsyiq).

Barat hanya mempelajari hasil penemuan dan bukannya usul penemuan. Lantaran tiada perkaitan keilmuan sains Islam dengan Bible (yang telah diporak perandakan) mereka mengambil keputusna untuk mencipta ruang vakum yang selamat dari gejala ortodok dan konservatif pihak gereja. Mereka amalkan pmikiran dan penakulan sekular dalam meluaskan lagi keilmuan mereka yang telah diambil dari dunia Islam.

Transasksi ilmu Islam ini bermula dalam siri peperangan salib yang bermula sejak 1096M lagi dan kemuncaknya pada kejatuhan andalusia pada 1492. Kejatuhan Constantinopel daripada Beyzantium kepada Turki Uthmaniyyah pada 1453 (walaupun Rom timur kalah) telah membuka mata barat untuk mempelajari teknik dan teknologi Muhammad Al Fateh. Kedahsyatan tentera Turki mengheret beberapa kapal laut mereka mendaki bukit (selepas disekat oleh Rom) adalah tindakan diluar kema,puan akal manusia zaman itu. Itulah sinergi kekuatan Ruh dan Akal umat Islam Turki.

Pulau Sicily juga menjadi pusat transaksi ilmu Islam ke Barat. Shams, Baghdad dan Mesir juga menjadi kenangan peralihan tamadun Islam ke barat.

Akibatnya sekularisasi ilmu sains Islam oleh barat, maka bermulalah sains yang berasaskan akal. Bunga-bunga kajian sains barat itu sahaja yang diajar kepada kita hari ini yang menjadi mangsa penjajahan Eropah. Hingga kini orbit saions teknologi kita masih terpaksa mengikuti orbit barat. Usul Islam yang digunapakai oleh kita tidak lagi tersisa hanya kenangan dan peninggalan penemuan sahaja. Perkara ini amat menyedihkan semua mahasiswa sains Islam. Kita hanya mampu belajar sains ala sekular dan hanya mengaitkan dengan ayat Al quran atau hadis untuk menjustifikasikan bahawa Kitab dan sunnah Nabi kita adalah bernilai sainstifik dan syumul. Kita defensif dalam lebih kepada mempertahankan kemurnian kitab daripada menjadikan kita usul kepada penemuan baru. Bagaimana ingin kembali? Susah……

Walaupun begitu, mahasiswa dan tenaga sainstis perlu megembleng tenaga untuk membina rangkaian sainstis muslim yang berkesedaran menggunakan teknologi ala sekular tersebut untuk diimplikasi untuk kemaslahatan alam ini bukannya menjadi punca malapetaka seperti peperangan sebagai contohnya.


Wardah Abdul Rahman
IMP Corner USM

Sila teliti 20 penemuan sains oleh Islam

Warga dunia sekarang menggunakan pelbagai teknologi dan inovasi bagi memudahkan perjalanan harian. Tanpa semua sedari terdapat beberapa penemuan yang berasal dari dunia Islam terutama dari era Abbasiyyah (abad ke-8 hingga abad ke 13) serta zaman Empayar Islam Andalusia (seusia dengan Abbasiyyah dimana ia menjadi kesinambungan kepada Empayar Umayyah). Walaupun Islam bermula daripada kelompok masyarakat pagan yang jahil tanpa teknologi sofistikated, mereka pandai menyaring pengetahuan daripada tamadun besar India, China, Greek, Rom dan Parsi. Semuanya bertitik tolak daripada tradisi Ulama' yang memiliki disiplin keilmuan yang tegas dan teliti bersumberkan keilmuan Hadis dan pewarisan riwayat.

Wardah Abdul Rahman
Makmal Patologi Tumbuhan, USM